Pemimpin Korut, Kim Jong Un, telah memberikan ancaman akan meningkatkan persenjataan nuklirnya untuk memperoleh senjata yang lebih canggih kecuali AS menghentikan permusuhan dengan negaranya.
Dalam uji coba rudal jarak jauh terbaru yang ditembakkan ke laut, para pengamat mengatakan bahwa senjata itu dapat diberi muatan dengan hulu ledak nuklir.
Fasilitas utama penelitian dan pengembangan nuklir Korut terletak di kompleks Yongbyon. Tempat itu dinilai sebagai "jantung" pengembangan nuklir.
Menurut Associated Press, Kim Jong Un pernah menawarkan akan membongkar seluruh kompleks jika diberi keringanan sanksi dari AS ketika bertemu dengan mantan Presiden Donald Trump pada awal tahun 2019 lalu. Tapi AS saat itu menolak proposal yang ditawarkan oleh Kim.
Dalam pengamatan citra satelit dari Maxar, pada 1 September dilaporkan Korut telah menebang pepohonan untuk menyiapkan lahan konstruksi. Gambar dari citra satelit pada tanggal 14 September, dinding di lahan itu diketahui telah didirikan untuk menutupi area, mengerjakan fondasi dan melepas panel sisi bangunan pengayaan bahan nuklir untuk memberi akses ke area baru yang tertutup.