Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang pria berjalan di pusat kota Amalfi saat pemerintah Italia sudah memberlakukan keputusan untuk memberhentikan seluruh kegiatan penduduknya dan untuk tetap berada di rumah, di Naples, Italia, Kamis (19/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Ciro De Luca

Jakarta, IDN Times - Jumlah kasus COVID-19 di Italia yang mencapai hampir 100 ribu kasus dan 10.779 orang meninggal, membuat pemerintah Italia mengambil tindakan cepat. Pada Minggu (29/3) kemarin, pemerintah Italia akhirnya memutuskan untuk memperpanjang lockdown hingga waktu yang tidak ditentukan. Tetapi pemerintah memperkirakan lockdown akan dilakukan sampai akhir Juli.

Keputusan pemerintah Italia untuk memperpanjang lockdown, mengakibatkan masyarakat Italia tertekan karena akan lebih lama lagi terisolasi. Saat ini, pemerintah Italia mengesampingkan kerugian ekonomi dan lebih memilih untuk fokus menghadapi pandemik COVID-19.

1. Pemerintah Italia perpanjang lockdown hingga akhir Juli

Suasana di Italia akibat virus corona. twitter.com/Techrose11

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte memberitahukan bahwa mulai Minggu (29/3), pemerintah Italia akan mempersiapkan masyarakat untuk perpanjangan lockdown dalam waktu yang sangat lama. Lockdown sendiri akan dicabut secara bertahap.

Dikutip dari France 24, awalnya lockdown hanya diberlakukan sampai 3 April. Namun Conte memiliki hak untuk mempertahankan lockdown secara penuh atau sebagian, sampai keadaan darurat medis yang ada berakhir pada 31 Juli.

"Langkah-langkah yang berakhir pada 3 April pasti akan diperpanjang. Kita semua ingin kembali normal, tetapi langkah ini harus kita ambil," ujar Menteri Urusan Regional Francesco Boccia kepada TV Sky TG24 Italia.

2. Perpanjangan lockdown akan membuat masyarakat Italia tertekan

Editorial Team

Tonton lebih seru di