Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, meminta maaf karena pencabutan aturan pembatasan menyebabkan lonjakan kasus baru COVID-19. Dampaknya terlihat pada Sabtu (10/7/2021), ketika Belanda mencatatkan rekor penambahan kasus harian tertinggi sepanjang 2021, yaitu 10.283 kasus sebagaimana dilaporkan Worldometer.
Rutte, pada Jumat (9/7/2021), memberlakukan kembali pembatasan di bar, restoran, dan klub malam sebagai upaya menekan penularan di kalangan orang dewasa muda. Artinya, kebijakan pelonggaran yang sebelumnya diputuskan hanya berjalan dua minggu.
"Apa yang kami pikir mungkin, ternyata tidak mungkin dalam praktiknya. Kami memiliki penilaian yang buruk, yang kami sesali dan kami meminta maaf,” kata Rutte pada Senin (12/7/2021) dikutip dari Reuters.