Virus Corona yang pertama kali merebak di kota Wuhan, China, pada tahun 2019 lalu, telah mengubah wajah dunia. Lebih dari 217 juta orang telah terinfeksi dan lebih dari 4 juta orang meninggal karena virus tersebut.
Beberapa varian baru hasil mutasi COVID-19 telah mengubah permainan dan menimbulkan kekhawatiran. Meski kampanye vaksinasi telah dilakukan secara global, tapi wabah virus Corona kali ini belum dapat dikatakan mendekati selesai.
Melansir kantor berita Reuters, hal itu dikemukakan oleh Richard Lessells, seorang spesialis penyakit menular dan salah satu penulis penelitian tentang varian baru C.1.2.
Lessells mengatakan kemunculan varian C.1.2 itu mengabarkan pada kita bahwa "pandemi ini masih jauh dari selesai dan bahwa virus ini masih mencari cara untuk berpotensi menjadi lebih baik dalam menginfeksi kita."
Meski demikian, orang-orang tidak perlu mengkhawatirkan varian baru tersebut, tegas Lessels. Hal itu karena pada bulan Juli, C.1.2 menyumbang 3 persen dari sampel dan bulan Juni varian itu cuma 1 persen dari sampel.
Dibandingkan varian Delta, C.1.2 jauh porsinya jauh lebih sedikit. Varian Delta menyumbang 67 persen pada bulan Juni dan 89 persen pada bulan Juli.