Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi (Unsplash.com/Alexander Schimmeck)
ilustrasi (Unsplash.com/Alexander Schimmeck)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah jaringan supermarket di Inggris membatasi jumlah pembelian beberapa jenis buah dan sayur. Salah satu jaringan grosir terbesar di Inggris, Tesco, pada Rabu (22/2/2023), bahkan membatasi pelanggan hanya bisa membeli tiga tomat, paprika, dan mentimun untuk tiap orang.

Kelangkaan sayuran dan buah telah memicu rak-rak kosong di jaringan supermarket dan menjadi masalah politik.

Kritik menyebutkan bahwa kelangkaan dipicu keputusan Brexit, yakni Inggris keluar dari Uni Eropa (UE). Namun beberapa ahli mengatakan kelangkaan sayur dan buah karena masalah cuaca buruk.

1. Batasan pembelian untuk paprika, tomat, dan timun

ilustrasi (Unsplash.com/Florencia Viadana)

Inggris mengalami kekurangan buah dan sayur. Jaringan supermarket besar di negara itu kini harus melakukan pembatasan terhadap pelanggan untuk membeli beberapa jenis sayuran dan buah tertentu.

Dilansir CNN, jaringan supermarket besar seperti Aldi, Morrisons, dan Tesco telah memutuskan untuk membatasi pembelian jenis sayuran dan buah-buahan untuk para pelanggan.

Rata-rata, tiga jaringan supermarket itu membatasi pembelian sayuran jenis tomat, paprika, mentimun dan selada. Morrisons membatasi pelanggan hanya dapat membeli dua bungkus, sedangkan Aldi menerapkan batasan pembelian tiga bungkus per orang untuk paprika, timun, dan tomat.

Pembatasan pembelian jenis sayuran dan buah di Inggris adalah pukulan bagi negara tersebut, yang sudah bergulat dengan kenaikan harga makanan. Ini dapat memicu krisis biaya hidup yang berlanjut.

2. Masalah Brexit dan cuaca buruk

Barisan rak kosong di toko-toko Inggris, khususnya untuk buah dan sayur, telah menjadi masalah politik. Beberapa menyebutkan bahwa kekurangan itu terjadi lantaran Inggris keluar dari UE atau yang dikenal Brexit.

Namun hal itu tidak bisa jadi patokan. Irlandia, anggota UE lain yang juga bergantung dengan impor sayur dan buah, juga mengalami kekurangan.

Peristiwa tersebut, menurut para analisis industri, disebabkan cuaca buruk yang merusak hasil panen di Spanyol dan Maroko. Dua negara itu merupakan pemasok utama produk segar Inggris, khususnya di musim dingin, kutip Associated Press.

"Kondisi cuaca yang sulit di selatan Eropa dan Afrika utara telah mengganggu panen beberapa buah dan sayuran termasuk tomat dan paprika," kata Andrew Opie, direktur makanan di Konsorsium Ritel Inggris, yang mewakili supermarket Inggris.

3. Wortel, bayam, kol, dan minyak zaitun juga akan berdampak karena cuaca buruk

ilustrasi (Unsplash.com/Anne Preble)

Selama musim dingin, Inggris bergantung dengan Spanyol dan Maroko untuk pasokan produk segarnya. Di Spanyol, negara itu telah dilanda cuaca dingin yang tidak biasa sehingga mengganggu panen.

Sedangkan di Maroko, negara itu dilanda cuaca beku dan badai yang menyebabkan kapal feri menunda atau membatalkan pengiriman, dikutip BBC.

Inggris sebenarnya sudah mendapatkan beberapa produk segar dari Belanda. Tapi, petani di negara tersebut mengurangi penggunaan rumah kaca untuk menanam di musim dingin karena lonjakan harga listrik.

Pengaruh cuaca buruk kemungkinan juga akan melanda wortel, kol, dan kembang kol. Pasokan minyak zaitun juga akan berdampak.

Rachael Flaszczak, pemilik The Snug Coffee House di Atherton, berjuang untuk mendapatkan pasokan telur. Tetapi selama tiga minggu terakhir, dia kesulitan untuk mendapat tomat dan bayam.

Flaszczak menduga, kekurangan buah dan sayur yang melanda supermarket Inggris pasti ada hubungannya dengan Brexit, katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team