Dalam sebuah foto yang beredar di sosial media, terlihat seorang petugas kesehatan COVID-19 dengan pakaian hazmatnya, memeluk es balok setinggi satu meter di tepi jalanan.
Beberapa masyarakat juga menanggapi fenomena cuaca panas yang datang lebih cepat dan tidak sesuai prakiraan cuaca.
"Tahun ini, cuaca panas datang sedikit lebih awal dari sebelumnya," kata Zhu Daren, warga Shanghai yang menemani putranya usia lima tahun bermain di air mancur.
"Meskipun baru bulan Juli, saya merasa cuaca hangat sudah mencapai titik puncaknya. Pada dasarnya, anda perlu menyalakan AC ketika Anda sampai di rumah dan memakai tabir surya ketika Anda keluar." sambung dia.
Melansir Channel News Asia, musim panas tahun ini merupakan malapetaka bagi China, dari gelombang panas yang tinggi, serta hujan lebat diprediksi lebih ekstrem dibanding tahun sebelumnya.
Otoritas khusus perubahan iklim telah keluarkan peringatan, bahwa pada pertengahan juli akan ada kondisi cuaca terpanas dan terbasah untuk tahun ini.
Di Kota Jiangxi, tepatnya wilayah provinsi selatan, mengalami kerusakan infrastruktur akibat cuaca panas. Terdapat perubahan lengkungan jalan setidaknya sampai 15 cm.
Kota Nanjing, wilayah yang tergolong terik setiap musim panas, membuka bunker untuk penduduk sejak Minggu (10/7/2022).
Fasilitas bunker yang dilengkapi dengan WiFi, buku, dispenser air, dan oven microwave itu dibuka untuk membantu masyarakat hadapi ekstremnya cuaca panas. Wilayah itu resmi terapkan “siaga merah” pada Selasa waktu setempat.