Cuek Ultimatum Internasional, Israel Tetap Serang Rafah

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan pihaknya akan terus melancarkan serangan militer ke Rafah, di Jalur Gaza.
Netanyahu juga bersikeras tidak akan menyetujui tuntutan Hamas untuk gencatan senjata dan pertukaran sandera.
"Tuntutan Hamas tidak masuk akal. Mereka ingin mencapai satu tujuan yaitu kekalahan Israel. Jelas, kami tidak akan menyetujuinya. Jika Hamas membatalkan tuntutan ini, baru kami bisa melanjutkannya," kata Netanyahu, dikutip dari Anadolu, Senin (19/2/2024).
Netanyahu cukup percaya diri Israel bisa menghancurkan pejuang Hamas dengan mudah. Dia menyatakan kekuatan militer Israel mumpuni untuk mekakukannya.
"Kami mempunyai kekuatan yang cukup untuk menghancurkan Hamas di Gaza. Kami harus menghancurkan sebagian besar brigade dan telah membuat kemajuan besar dalam hal ini," ujarnya.
1. Hamas minta gencatan senjata total
Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan pihaknya meminta adanya gencatan senjata total, penarikan tentara Israel dari Gaza, dan pencabutan pengepungan yang tidak adil.
"Kami juga meminta penyediaan tempat penampungan yang aman dan layak bagi para pengungsi akibat kejahatan pendudukan, kembalinya para pengungsi terutama ke Jalur Gaza bagian utara dan diakhirnya kesengajaan Israel membuat warga Gaza kelaparan," ungkap dia.
2. Israel sebut banyak ruang di Rafah untuk evakuasi warga
Sementara itu, Netanyahu mengatakan siapa pun yang mencegah pasukannya melancarkan operasi militer di Rafah berarti ingin Tel Aviv kalah dalam perang melawan Hamas.
"Ada banyak ruang untuk evakuasi warga sipil di wilayah Rafah sehingga kami bisa melakukan serangan militer,” ujar Netanyahu.
Menurutnya, serangan ke Rafah akan dilakukan pekan depan, namun meminta para penduduk dievakuasi terlebih dahulu.
3. Hampir 29 ribu orang tewas di Gaza
Dalam 24 jam terakhir, dilaporkan sedikitnya 127 orang tewas akibat serangan Israel di Gaza.
Pemboman Israel telah menewaskan sedikitnya 28.985 warga Palestina dan melukai 68.883 orang sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang.