Jakarta IDN Times - Uni Eropa (UE) menyebut Rusia dan Tiongkok menghambat tanggapan internasional terhadap kudeta militer Myanmar. Kedua negara sama-sama memiliki hubungan dengan angkatan bersenjata Myanmar, masing-masing sebagai pemasok senjata terbesar ke negara yang kini dikuasai junta militer tersebut.
"Tidak mengherankan jika Rusia dan China menghalangi upaya Dewan Keamanan PBB, misalnya untuk memberlakukan embargo senjata," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell dalam sebuah unggahan blog, Minggu (11/4/2021) seperti dilansir ANTARA dari Reuters.