Dalai Lama Minta Maaf atas Ucapan soal Perempuan Harus Menarik

New Delhi, IDN Times - Dalai Lama mengucapkan permintaan maaf karena sudah mengeluarkan ucapan kontroversial mengenai perempuan. Dalam sebuah wawancara khusus dengan BBC bulan lalu, ia menyinggung soal kemungkinan seorang perempuan menjadi penerusnya suatu saat nanti.
Laki-laki dengan nama asli Tenzin Gyatso tersebut memberi sinyal bahwa itu bisa saja terjadi. Hanya saja, ada prasyarat yang harus dipenuhi, yaitu perempuan tersebut harus "menarik" secara fisik.
1. Dalai Lama mengaku bergurau
Kantor Dalai Lama pun mengeluarkan pernyataan resmi, setelah ucapan pemimpin spiritual asal Tibet itu viral dan mendapat banyak kritik. Dalam pernyataan itu, Dalai disebut hanya sekadar bergurau, namun dirinya tetap meminta maaf.
"Dia benar-benar menyesal bahwa ada orang-orang yang tersakiti oleh apa yang diucapkannya dan menawarkan permintaan maafnya yang tulus," tulis pernyataan yang dikutip BBC tersebut.
2. Pihak luar tak memahami guyonan Dalai Lama
Menurut perwakilan Dalai Lama, gurauan yang dilontarkan tersebut hanya dimaknai berbeda oleh pihak luar, karena perbedaan konteks budaya. Dalai Lama "memiliki pemahaman kuat soal kontradiksi antara dunia materialistik, terglobalisasi yang ia temui sepanjang perjalanannya, dan ide-ide yang lebih esoterik, rumit tentang reinkarnasi yang berada di jantung tradisi pengikut Buddha Tibet".
"Walau begitu, kadang-kadang terjadi juga ucapan yang tak sesuai, yang barangkali menghibur di satu konteks budaya, tapi kehilangan kelucuannya dalam penerjemahan ketika dibawa ke konteks lainnya. Dia menyesal jika ada yang tersinggung," bunyi pernyataan tersebut.
3. Perwakilannya mengklaim Dalai Lama menolak objektifikasi perempuan
Untuk menegaskan Dalai Lama tidak serius dalam melontarkan ucapan yang menyinggung itu, perwakilannya menyebut sepanjang hidupnya ia selalu melawan objektifikasi perempuan. Dalai juga mengklaim mendukung kesetaraan gender.
Dalam ucapan sebelumnya, laki-laki 83 tahun itu mengatakan kalau ada perempuan yang akan meneruskan kepemimpinannya, maka penampilannya harus atraktif. Jika tidak, "Orang-orang, saya kira, memilih untuk tidak menemuinya, dengan wajah seperti itu."
Reporter BBC yang mewawancarainya pun kembali bertanya, bukankah menjadi Dalai Lama, seorang pemimpin spiritual, seharusnya tentang karakter dari dalam. Ia pun menjawab,"Ya, saya kira keduanya."
4. Ucapan Dalai Lama menimbulkan kritikan pedas dari warganet
Apa yang dikatakan Dalai Lama memunculkan reaksi negatif di media sosial. Tak sedikit warganet yang menggunakan sarkasme untuk mengekspresikan kekecewaan mereka.
"Ini membuat saya sedih/marah! Seorang pemimpin spiritual yang mendunia mengobyektifikasi perempuan. OK untuk laki-laki punya 'wajah membosankan'?" tulis seorang warganet.
"Maksudnya lebih menarik daripada dia? Kalau begitu, semua perempuan di dunia sih!" tulis warganet lainnya. Komentar lainnya menyoroti ucapan seksis Dalai Lama. "Sungguh sesuatu yang sangat mengecewakan. Seksisme ada di mana-mana, bahkan Dalai Lama."
5. Ini bukan pertama kali Dalai Lama melontarkan ucapan soal perempuan harus atraktif
Dalam sebuah wawancara dengan BBC juga, tapi pada 2015, Dalai Lama juga pernah mengungkapkan hal sama. Ia berpendapat tidak ada alasan mengapa seorang perempuan tidak mungkin menjadi penerusnya pada masa mendatang. Akan tetapi, dia "harus sangat menarik". Jika tidak menarik, maka dia "tidak akan banyak berguna".
Reporter BBC saat itu memberi kesempatan kepada Dalai untuk memberikan klarifikasi langsung. Ia bertanya,"Serius? Anda pasti bercanda!" Namun, Dalai Lama memilih untuk mempertahankan ucapannya. "Tidak, ini benar," kata dia.