Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay.com
pixabay.com

Chicago, IDN Times - Akhir pekan kelabu harus menyelimuti warga Chicago. Pasalnya, terjadi insiden penembakan yang menyerang 66 orang dan 12 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Insiden tersebut terjadi dari Jumat pukul 18.00 higga Minggu 11.59 waktu setempat. 

Meski begitu, Kepala Polisi Kota Chicago Eddie Johnson belum menetapkan tersangka atas peristiwa sadis itu. "Itu bukan lagi menjadi rahasia bahwa kami mengalami akhir pekan yang tidak menyenangkan," kata Johnson sebagaimana dilansir dari CNN, Selasa (7/8).

1. Anak kecil berusia 11 tahun menjadi korban

Ilustrasi anak terluka (Pixabay/Vagazs)

CNN menyampaikan, insiden tersebut cukup membuat pejabat Chicago frustasi. Hal itu terlihat ketika mereka menyampaikan konferensi pers. Mereka meminta supaya warga Chicago bisa bekerja sama dalam upaya membendung kejahatan jalanan. 

Korban yang berjatuhan beragam. Kepolisian setempat mencatat ada 33 kasus penembakan pada akhir pekan. Lebih sadis lagi, anak kecil berusia 11 tahun turut menjadi korban dalam kejadian ini. Sedangkan, korban yang paling tua berusia 62 tahun. "Paling tidak, untuk satu kejadian bisa menyebabkan kepadatan lalu lintas," sambung Johnson. 

2. Sebanyak 46 orang ditahan dan 60 senjata diamankan

penningtonsheriff.org

Johnson menyampaikan, polisi telah menahan 46 orang atas kepemilikan senjata api. Ia juga mengamankan 60 senjata api setelah hasil pendalaman. Ironisnya, tidak ada satupun dari 46 orang yang merupakan tersangka atas kejadian akhir pekan lalu. 

Karenanya, Johnson meminta agar publik yang mengetahui hal ini melaporkan kepada pihak berwajib. "Penembakan ini tidak dilakukan secara acak. Mereka dipicu oleh konflik antar geng. Kami akan terus mengirimkan pesan. Kepolisian bisa lebih baik, tapi kota ini bisa lebih baik lagi," lanjutnya. 

3. Wali kota membantah tindak kriminal meningkat karena musim panas

Ilustrasi musim panas (Unsplash/Emily Fletke)

Sementara itu, pengamat berasumsi bila peningkatan tindak kriminal jalanan dipicu oleh musim panas yang terjadi berbulan-bulan. Menanggapinya, Wali Kota Chicago Rahm Emanuel membantah pernyataan tersebut.

"Kalian bisa saja berbicara tentang cuaca, tapi cuaca tidak menarik pelatuk itu. Kalian bisa saja berbicara tentang pekerjaan, tapi di bagian kota mana yang tidak ada pekerjaan yang orang-orangnya tidak menarik pelatuk," katanya. 

"Kita sebagai (penduduk) kota, di setiap sudut, memiliki peran dan tanggung jawab. Bila kalian tahu siapa yang melakukan (penembakan) ini, berbicaralah," tegas Emanuel. 

Chicago sedang berjuang melawan tingkat pembunuhan dan penembakan yang tinggi, beberapa tahun terakhir. Namun, kasus penembakan turun 30 persen dibandingkan tahun lalu. Angka pembunuhan pun demikian, turun sekitar 25 persen. 

Editorial Team