Jakarta, IDN Times - Dampak perang di Ukraina turut berimbas kepada sejumlah warga Rusia yang tengah berlibur di Pulau Bali. Mereka tak bisa menarik uang dari akun pribadinya lantaran Rusia diputus dari sistem perbankan SWIFT.
Alih-alih menggunakan kartu kredit atau transfer bank, warga Rusia kini harus beralih membayar dengan uang tunai atau menggunakan crypto. Salah satunya dirasakan turis Rusia, Konstantin Ivanov.
"Ini menyebabkan permasalahan bagi kami. Kami dibuat terputus dari akses rekening kami sendiri. Seolah-olah rekening kami dibekukan dan kami tidak bisa menggunakannya di sini (Bali)," ujar Ivanov dikutip US News yang melansir kantor berita Reuters pada Sabtu, (12/3/2022).
Bali sendiri merupakan salah satu tujuan wisata yang populer bagi turis asal Rusia. Sebelum pandemik COVID-19 melanda Indonesia, total turis asal negara tersebut yang berwisata ke Pulau Dewata mencapai 10 ribu. Bahkan, ketika Indonesia mulai membuka pintu bagi turis asing ke Bali pada 2021, turis Rusia termasuk warga asing pertama yang kembali.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pemprov Bali pada Januari 2022, tercatat ada 1.150 warga Rusia yang masuk ke Indonesia. Lalu, apa solusi yang diberikan oleh Pemerintah Rusia bagi warganya yang tengah berlibur di luar negeri agar tak kesulitan keuangan?