Menurut CBS News, matinya puluhan ton ikan di danau Qaraoun oleh nelayan sekitar yang bernama Mahmoud Afif, disebut sebagai "bencana." Ia yang sudah berusia 61 tahun itu mengatakan bahwa "belum pernah melihat yang seperti ini" seumur hidupnya.
Sejumlah besar air limbah, limbah industri, dan limpasan pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk telah membuat danau Qaraoun semakin beracun. Ini adalah bencana ekologi terbaru yang terjadi di Lebanon.
Bencana ekologi sebelumnya, pada bulan Februari, sebuah kapal tanker menumpahkan minyak di Laut Mediterania. Tumpahan tersebut menciptakan polusi di pantai Israel dan Lebanon selatan.
Melansir dari laman Al Jazeera, operasi pembersihan pantai dilakukan segera sampai bulan Maret. Tumpahan minyak telah menyebabkan kerusakan yang parah di pantai dan membunuh penyu hijau yang memiliki habitat di wilayah tersebut.
Mouin Hamze, salah satu pejabat yang memimpin operasi pembersihan menjelaskan bahwa dampak polusi tumpahan minyak tanker itu akan berlangsung setidaknya dalam tiga bulan ke depan.