Staf medis gawat darurat dalam sebuah ambulans saat memindahkan pasien COVID-19 ke Rumah Sakit Masih Daneshvari di Tehran, Iran, pada 30 Maret 2020. ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency)/Ali Khasa via REUTERS
Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari mengatakan kepada TV pemerintah sebelumnya bahwa 152 orang telah meninggal karena COVID-19 di Iran dalam 24 jam terakhir. Itu merupakan jumlah terendah sejak 18 September, membuat total kematian menjadi 54.308 kasus.
Menurut Worldometers, per Jumat ini Iran memiliki 1.183.182 kasus COVID-19 di dalam negeri, dengan jumlah pasien sembuh mencapai 924.685 orang. Dengan kasus sebanyak itu, Iran menjadi negara yang terkena dampak corona paling parah di Timur Tengah.
Menurut laporan, penurunan jumlah kematian di Iran terjadi setelah pemerintah memberlakukan berbagai pembatasan di kota-kota besar sejak lebih dari sebulan lalu. Salah satu pembatasan adalah menerapkan denda pada orang-orang yang melanggar aturan pembatasan lalu lintas pada malam hari. Polisi mengatakan ada 96.000 denda yang telah dikeluarkan secara nasional per Rabu atas pengemudi yang melanggar jam malam.