Dapat Suaka di Meksiko, Evo Morales Sebut Nyawanya Terancam di Bolivia

Mexico City, IDN Times - Mantan Presiden Bolivia, Evo Morales, telah tiba di Meksiko pada Selasa siang (12/11) setelah menerima suaka dari pemerintah setempat. Morales, yang mengundurkan diri pada Minggu (10/11), mengatakan nyawanya terancam karena ada sekelompok orang di negaranya yang berusaha untuk menghabisinya.
Politisi Indian tersebut mundur di tengah krisis politik Bolivia usai kemenangannya dalam Pemilu pada 20 Oktober lalu melahirkan protes besar-besaran. Morales dituduh oleh rivalnya, Carlos Mesa, telah melakukan kecurangan sehingga berhasil terpilih untuk keempat kalinya. Sedangkan Morales mengaku ia terpaksa mundur karena kudeta.
1. Ia berterima kasih kepada Meksiko karena "menyelamatkan hidupnya"
Dilansir dari The Guardian, politisi 60 tahun tersebut langsung memberikan konferensi pers di landasan pesawat terbang begitu tiba di Meksiko. "Saya kira kita sudah selesai dengan diskriminasi dan penghinaan, tapi kelompok baru telah muncul yang tak menghargai kehidupan, apalagi tanah air," ujarnya.
Kedatangan Morales sendiri didokumentasikan oleh pemerintah Meksiko dan ia mengucapkan terima kasih karena telah "menyelamatkan nyawanya". Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard, mengunggah sebuah foto di media sosial yang memperlihatkan pesawat yang ditumpangi Morales dan menulis bahwa ia tiba "dengan selamat".
2. Morales mengulangi pernyataan bahwa yang menimpanya adalah sebuah kudeta
Alvaro Garcia Linera, mantan Wakil Presiden yang turut mengundurkan diri, menemani Morales hingga ke Meksiko. Morales, mengaku bahwa masa kepemimpinannya bersifat "anti-imperialis", berkata bahwa mereka berdua akan selalu berjuang bersama. Ia pun mengulangi pernyataannya tentang kudeta.
"Garcia Linera dan saya selalu berkomitmen terhadap ide bahwa perdamaian hanya bisa datang dengan keadilan sosial," tuturnya. "Kudeta ini takkan mengubah ideologi kami." Sebelumnya, Morales menuding Mesa menjadi otak di balik pengunduran dirinya secara terpaksa.
Selain Mesa, ia juga menuduh Luis Fernando Camacho, pemimpin protes melawan hasil Pemilu, berkolaborasi dengan Mesa dan polisi untuk menciptakan kerusuhan. Morales sendiri sebelumnya mengaku dirinya memutuskan mundur "agar tidak ada lagi pertumpahan darah" di Bolivia.
3. Perjalanan Morales ke Meksiko tidak mudah
Detail mengenai penjemputan Morales dengan menggunakan pesawat pemerintah Meksiko muncul dan menunjukkan tidak mulusnya perjalanan mantan petani koka itu. Seperti dilaporkan BBC, Morales tiba di Bandara Internasional Mexico City pada pukul 11.15 waktu setempat.
Sebelumnya, pesawat Air Force Meksiko harus membuat perhentian di Peru untuk mengisi bahan bakar agar bisa sampai ke Cochabamba, Bolivia, di mana Morales berada. Para pejabat Meksiko yang menaiki pesawat itu juga perlu menunggu izin untuk memasuki wilayah Bolivia.
Begitu mendarat di Bolivia, Peru menyatakan pesawat yang membawa Morales dilarang untuk kembali mengisi bahan bakar di sana. Pemerintah di Lima mengatakan ini "karena alasan-alasan politik" sehingga Meksiko harus mencari cara lain.
Ebrard menuturkan pihaknya bernegosiasi untuk menjalankan rencana alternatif. Akhirnya, Paraguay mengizinkan pesawat itu melakukan perhentian di wilayahnya. Morales pun bisa terbang ke Meksiko melalui Brazil dan Peru.