Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden membahas dampak reaksi pemerintah Trump dalam penanggulangan wabah penyakit virus corona (COVID-19) terhadap ekonomi AS saat berpidato di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Jumat (4/9/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)
Setelah debat capres berakhir, pengelola the Proud Boys, Joe Biggs, juga memuat pernyataan bahwa dia "menunggu". Dan, dia menyebutkan, presiden "pada dasarnya mengatakan untuk mengacaukan mereka." Ini merujuk ke Antifa.
"Presiden Trump menyuruh anak-anak yang bangga untuk berdiri karena seseorang perlu berurusan dengan ANTIFA ... baiklah Pak! Kami siap !!” tulis Biggs.
CEO Anti-Defamation League Jonathan Greenblatt mengatakan dalam sebuah tweet bahwa jawaban presiden 'mencengangkan'. "Presiden Trump berutang pada Amerika permintaan maaf atau penjelasan," katanya. "Sekarang."
Komentar Trump menuai kecaman luas di media sosial. Yamiche Alcindor, koresponden Gedung Putih untuk "PBS NewsHour", mengatakan di akun Twitter-nya bahwa dia mengutip penolakan untuk mengutuk supremasi kulit putih beberapa kali saat siaran.
"Itu adalah momen yang luar biasa bagi panglima tertinggi (AS), karena supremasi kulit putih dipandang oleh para ahli keamanan nasional sebagai ancaman bagi keamanan nasional," tulisnya.
Laman Wired memuat, David French, seorang komentator konservatif yang mengkritik Trump, men-tweet bahwa komentar Trump adalah "seruan untuk bersiap".
"Di negara yang dilanda kerusuhan, itu adalah salah satu pernyataan paling tidak bertanggung jawab dan tercela yang pernah saya lihat dari seorang presiden," tulis French.
Politisi Partai Demokrat ikut bersuara.
"Mari kita perjelas: The Proud Boys adalah supremasi kulit putih," tweet Gubernur Oregon Kate Brown. "Rasisme dan kebencian bukanlah bentuk patriotisme."
Senator Cory Booker dari New Jersey mengunggah cuitan: "Donald Trump diminta untuk mengutuk supremasi kulit putih malam ini. Dia tidak akan mau. Dia harus dikalahkan."
Biden mengomentari reaksi Proud Boys, menanggapi seorang jurnalis yang menampilkan tangkapan layar media sosial kelompok yang merayakan penyebutan tersebut.
"Ini. Ini Amerika milik Donald Trump," cuit Biden.