Joe Biden saat menyampaikan jawaban dalam Debat Calon Presiden Amerika Serikat pada Kamis, 22 Oktober 2020 (Twitter.com/JoeBiden)
Mantan Wakil Presiden Biden juga mengkritik Presiden Trump yang tidak mengangkat soal intervensi Rusia dalam Pemilu AS saat berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Padahal, dalam sebuah laporan, Trump diingatkan oleh penasihat keamanan nasionalnya, bahwa pengacara Trump, Rudy Giuliani, menjadi target disinformasi pihak Rusia.
“Dan, ketika Anda tahu bahwa Rusia menunggu untuk memastikan bahwa saya tidak akan terpilih sebagai Presiden AS karena mereka tahu, saya tahu tentang mereka. Saya tidak paham mengapa Presiden ini (Trump) tidak ingin memasalahkan soal ini kepada Putin, ketika dia (Putin) membayar hadiah untuk membunuh tentara AS di Afganistan?” kata Biden.
Trump mengelak menjawab pertanyaan soal intervensi di Pemilu AS oleh Rusia dan Iran. Dia malah sibuk menuduh soal Hunter, putra Joe Biden, dalam kaitan negosiasi bisnis dengan Ukraina.
Laman NBC News memuat bahwa otoritas keamanan AS tengah menyelidiki publikasi surat elektronik yang mengungkap detail kontrak bisnis Hunter Biden di Ukraina dan Tiongkok. Mereka menduga ini bagian dari upaya disinformasi dengan target menggagalkan upaya Biden menjadi presiden.
Dalam debat seri terakhir ini, Presiden Trump mengatakan bahwa dia diberitahu soal upaya intervensi negara asing dalam pemilu AS. Dia menggarisbawahi masukan penilaian Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe bahwa upaya Iran dan Rusia itu justru untuk menggagalkan pencalonannya untuk periode kedua. “Saya tahu semua itu,” ujar Trump.
Trump mengklaim bahwa Ratcliffe mengatakan kepada dia, “mereka ingin Anda berdua kalah, karena belum pernah ada yang lebih keras sikapnya ke Rusia.”