Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuka kemungkinan untuk menduduki kembali Jalur Gaza untuk membersihkan seluruh kantong Hamas. Adapun Hamas merupakan militan Islam yang menguasai Gaza sejak memenangkan pemilu pada 2006.
Namun, Israel bersama negara-negara Barat lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS), Australia, dan Kanada, melabeli Hamas sebagai kelompok teroris.
“Hanya ada dua cara untuk menangani mereka,” kata Netanyahu, kepada sekelompok diplomat asing terkait operasi militer Gaza yang dilakukan sejak 10 Mei 2021, sebagaimana dilansir dari Middle East Eye, Kamis (20/5/2021).