Demi Mendapatkan Pokemon, Penduduk Australia Sampai Memaksa Masuk Kantor Polisi!

Demam Pokemon ternyata masih tinggi di berbagai kalangan, terutama yang lahir dan tumbuh dewasa tahun 90-an. Ya, kartun asal Jepang yang sampai saat ini masih melanjutkan petualangannya ini dibuat dalam versi game. Bukan game Pokemon seperti biasa di mana karakter tinggal kita gerakkan dengan tombol, tapi pemainnya sendiri harus gerak dan mencari pokemonnya. Luar biasa bukan?
Ya, sejak Kamis (7/7) Indonesia dihebohkan dengan hadirnya Pokemon Go versi Beta, meski begitu, aplikasi tersebut bukanlah keluaran dari perusahaan Nintendo sendiri. Namun permainan tersebut tetap diunduh dan dimainkan. Remaja ataupun orang dewasa yang tidak asing dengan Pokemon akan merasakan 'mimpi jadi kenyataan' untuk jadi Pokemon Master.
Pokemon Go memungkinkan kita untuk menangkap Pokemon sesuai dengan lokasi GPS kita. Menggunakan sistem kamera dan GPS, kita diharuskan keluar dari rumah dan putar-putar seluruh wilayah untuk menemukan Pokemon. Tak berhenti di situ, jika bertemu pemain Pokemon Go lainnya di jalan, kita juga bisa 'duel' dengan Pokemon yang kita punya.
Tingginya animo ini tidak hanya dirasakan di Indonesia, tapi juga Australia. Rabu (6/7), Negeri Kangguru lebih beruntung karena mendapat rilis resmi di AppsStore mereka. Dari anak-anak sampai remaja pun menggandrungi game ini sampai-sampai pihak kepolisian dibuat geram, kenapa?
Ada salah satu Pokemon yang harus ditangkap berada di kantor polisi.
Seperti dikutip dari The Verge, Kantor Polisi Wilayah Utara Australia didatangi oleh bukan satu atau dua, tapi banyak pemain Pokemon Go untuk mencari Sandshrew. Sandshrew adalah salah satu Pokemon yang memiliki bentuk Trenggiling. Pokemon berwarna kuning ini juga tidak sedikit penggemarnya. Tak heran kalau para 'Pokemon Master' tidak sungkan masuk ke kantor polisi untuk mendapatkannya.
Lokasi kantor polisi tersebut adalah Kantor Polisi Darwin yang juga masuk dalam wilayah Petugas Pemadam dan Penanganan Keadaan Darurat Australia. Lokasi Sandshrew ini diketahui setelah akun Twitter @isshikisenpai mengunggap lokasi Pokemon tersebut ke sosial medianya itu.
Akun tersebut langsung mendapat perhatian, sampai-sampai profilnya pun diproteksi agar tidak sembarang orang dapat melihat kicauannya. @isshikisenpai pun jadi lebih selektif dalam memilih orang yang bisa mengikuti akun Twitter-nya.
Akibat banyaknya anak-anak yang, secara sadar maupun tidak, dapat ke kantor polisi, kepolisian Darwin pun mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal ini.
Bagi kalian yang sedang menjajaki karier Pokemon Trainer dengan Pokemon Go -- pihak Kantor Polisi Darwin boleh menjadi Pokestop (Lokasi pemberhentian untuk menangkap Pokemon), tapi diingatkan bagi kalian untuk tidak perlu sampai masuk dalam kantor polisi untuk menangkap Sandshrew.
Pengumuman tersebut pun dianggap sebagai langkah tepat oleh banyak pihak, terutama para pemain Pokemon Go. Istilahnya polisi tidak langsung memarahi, tapi memberikan pengertian terlebih dahulu.