Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus memohon agar pemerintah Myanmar mengakhiri tindakan represif kepada masyarakat yang menolak kudeta militer. Jika diperlukan, Paus bahkan rela berlutut di jalan agar tidak semakin banyak nyawa yang terenggut.
Pernyataan itu disampaikan setelah lelaki kelahiran 17 Desember 1936 menyaksikan video yang sempat viral di media sosial, memperlihatkan seorang biarawati Katolik di Burma yang berlutut di depan polisi, memohon untuk tidak menggunakan kekerasan kepada masyarakat sipil.
“Saya (siap) berlutut di jalanan Myanmar dan berkata ‘akhiri kekerasan!’ Saya juga akan mengulurkan tangan dan berkata semoga dialog berhasil!” kata Paus pada Rabu (17/3/2021), dikutip dari Catholic News Agency.