Melansir Sky News, Kearns mengungkap tuduhan itu dengan memanfaatkan hak istimewa anggota parlemen, yang memungkinkan mereka untuk berbicara dengan bebas tanpa takut akan tindakan hukum.
"Pada Minggu para pengunjuk rasa damai ini berkumpul di luar konsulat China untuk mengkampanyekan hak asasi manusia di Hong Kong. Apa yang kami lihat adalah konsul jenderal China kemudian merobek poster dan protes damai dan segera diikuti dengan luka fisik yang parah terhadap seorang warga Hong Kong, salah satunya dirawat di rumah," kata Kearns.
"Beberapa (demonstran) diseret ke wilayah konsulat untuk dipukuli lebih lanjut oleh pejabat yang telah diakui sebagai anggota Partai Komunis China (PKC)," tambah Kearns.
Salah satu demonstran yang mengalami pemukulan dikenal sebagai Bob Man, yang mengalami luka di tubuh dan wajahnya karena ditendang dan ditinju. Demonstran itu memberi tahu kekerasan yang dia alami.
"Pada saat itu, saya berpikir saya mungkin mati di dalam karena tidak mengherankan mereka akan melakukan itu. Jika petugas polisi tidak menarik saya keluar, saya akan mati di dalam dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Saya lihat salah satu warga Hong Kong ditangkap di dalam konsulat. Saya langsung membantu, kemudian empat staf konsulat mencoba menarik saya ke taman. Saya mencoba berpegangan pada gerbang, tetapi tidak bisa bertahan lama, mereka kemudian saya ke tanah dan mulai menendang dan meninju saya," tambah Bob.