Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Kebakaran (IDN Times/Mardya Shakti)

Tangerang Selatan, IDN Times - Masyarakat Libya yang mengikuti unjuk rasa mengungkapkan, demonstrasi akan berlanjut sampai semua pejabat pemerintahan mundur dari kekuasaan. Hal itu diungkapkan oleh perwakilan massa pada Sabtu (2/7/2022).

Demonstran juga telah menyerbu dan membakar tiap gedung parlemen pada Jumat waktu setempat.  

Aksi akan terus dilakukan hingga pemerintah berniat menggelar pemilihan umum yang tertunda. Perwakilan demonstran juga mengimbau masyarakat untuk membuka tenda penginapan di alun-alun kota pemerintahan.

1. Demonstran minta semua pejabat umumkan pengunduran diri di depan umum

Melansir Reuters, para pengunjuk rasa telah mengadakan rapat umum di Tripoli selama bertahun-tahun. Kondisi terkini menunjukan bahwa massa memblokir akses jalan di kota Benghazi dan Misrata, dan membakar gedung pemerintahan di Sebha dan Qarabuli.

"Kami menegaskan tekad kami untuk melanjutkan jalan demonstrasi damai sampai na[as terakhir untuk mencapai tujuan kami," kata gerakan pemuda Beltrees, yang sebagian besar berfokus pada aktivisme online atas kondisi kehidupan di Libya.

Pihaknya akan menduduki di setiap jalanan ibu kota Tripoli dan alun-alun, sampai semua pejabat mengumumkan pengunduran diri di depan umum.

Perlu diketahui, aksi unjuk rasa yang terjadi di Libya merupakan hasil dari perseteruan pejabat pemerintah dari faksi barat dan timur. Keduanya memang telah berseteru selama bertahun-tahun.

2. Kepentingan politik antarpejabat membuat pilpres jadi tertunda

Editorial Team

Tonton lebih seru di