Ilustrasi pelaku pemboman (IDN Times/Sukma Shakti)
Sementara, salah satu media lokal Filipina, ABS CBN, melaporkan pada Selasa, 25 Agustus 2020, pengeboman di Jolo dilakukan oleh janda Norman Lasuca. Norman dilaporkan tewas pada tahun 2019 akibat serangan bom ke perkemahan militer selatan di Filipina. Janda Norman diketahui merupakan WNI.
Jenderal militer Filipina, Letjen Cirilito Sobejana, mengatakan sebelum terjadi ledakan di Jolo, mereka tengah memburu dua perempuan yang diduga akan menjadi "pengantin". Salah satunya adalah perempuan asal Indonesia. Sisanya, warga Filipina dan merupakan janda Abu Dalha. Dalha diketahui merupakan salah satu pemimpin di Abu Sayyaf.
Tetapi, untuk memastikan lebih lanjut identitasnya, otoritas Filipina akan melakukan tes DNA di jenazah yang ditemukan dalam kondisi tidak lagi utuh.
"Kami belum berani memastikan siapa di antara mereka (jenazah) itu janda Lasuca," tutur Cirilito.
Sedangkan, ketika dikonfirmasi IDN Times, Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha mengaku masih terus menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh otoritas setempat.
"Kami tidak mau berspekulasi (soal pernyataan dari pihak mana pun). Jadi, kami lebih baik menunggu hasil investigasinya," kata Judha melalui telepon pada Rabu (26/8/2020).