Pemimpin nasional dan keluarga kerajaan di London, 1977. Kiri ke kanan: Pierre Trudeau, Pangeran Charles, Putri Margaret, Takeo Fukuda, James Callaghan, Valéry Giscard d'Estaing, Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip, Ratu Elizabeth Ibu Suri, Jimmy Carter, Giulio Andreotti, Helmut Schmidt. (dok. National Archives and Records Administration)
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengungkapkan kesedihannya atas meninggalnya Ratu Elizabeth II.
"Dengan hati yang berat, kami mengetahui meninggalnya penguasa terlama di Kanada, Yang Mulia Ratu Elizabeth II. Dia selalu hadir dalam hidup kami dan pengabdiannya kepada warga Kanada akan tetap selamanya menjadi bagian penting dari sejarah negara kami," ujarnya.
Hal senada disampaikan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese. Dia mengatakan, warga Australia turut berduka kepada Inggris karena kehilangan seseorang yang membuat bangsa mereka utuh.
"Ada kenyamanan yang ditemukan dalam setiap kata-kata Yang Mulia, 'kesedihan adalah harga yang kita bayar untuk cinta," ujar Anthony.
Sementara itu, Pedana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyampaikan bahwa Ratu Elizabeth II merupakan seseorang yang sangat dikagumi dan dihormati.
"Sang Ratu adalah pemimpin yang sangat dicintai dan dikagumi. Rekor pemeirntahannya selama 70 tahun merupakan bukti dan komitmen kepada kita. Dia luar biasa," katanya.