Jakarta, IDN Times - Kepolisian Armenia telah menangkap ratusan pendemo antipemerintah yang menuntut mundurnya Perdana Menteri Nikol Pashinyan. Hal ini berkaitan dengan rencana pemerintah untuk menyerahkan sepenuhnya teritori Nagorno-Karabakh kepada Azerbaijan.
Pada September 2020, Armenia dan Azerbaijan kembali terlibat peperangan terkait konflik di Nagorno-Karabakh yang tak kunjung usai. Perang berakhir setelah disetujuinya perundingan perdamaian yang diprakarsai Rusia, sekaligus pengiriman 2 ribu pasukan Rusia ke teritori tersebut.
Sengketa wilayah ini terjadi setelah pecahnya Uni Soviet dan teritori yang didiami etnis Armenia itu berniat memerdekakan diri dari Azerbaijan. Namun, pasukan Armenia yang membantu Nagorno-Karabakh berhasil menang dan menduduki area tersebut selama tiga dekade.