Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memanfaatkan forum Sidang Umum ke-76 PBB untuk melobi sejumlah pemimpin negara agar mencabut Indonesia dari daftar merah (red list) perjalanan COVID-19. Permintaan itu disampaikan Retno seiring pandemik COVID-19 di Tanah Air yang terus membaik.
Apalagi, menurut Retno, pemerintah terus menggenjot vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan.
"Saya sampaikan bahwa positivity rate di Indonesia rata-rata di bawah dua persen, di bawah standar WHO yakni sebesar lima persen. Di mana sebelumnya mencapai titik 31 persen," ujar Retno yang dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri pada Minggu (26/9/2021).
Positivity rate merupakan data terkait tingkat penularan COVID-19 di lingkungan masyarakat. Penurunan kasus harian COVID-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir yang mencapai 57 persen turut dipuji sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Apalagi saat ini kondisi negara tetangga Indonesia sedang mengalami lonjakan COVID-19.
"Secara khusus, terhadap beberapa negara yang masih menerapkan red list, saya minta agar situasi di Indonesia saat ini dapat dipertimbangkan untuk mengubah status red list tersebut," kata Menlu perempuan pertama di Indonesia itu.
Ia mengatakan sejauh ini Prancis telah menghapus Indonesia dari red list. Sehingga, WNI dapat masuk ke Prancis asal sudah mendapat vaksinasi lengkap, tapi merek vaksinnya harus sudah diakui Badan Medis Eropa (EMA).
Lalu, negara mana saja yang masih memasukan Indonesia ke dalam red list?