Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, Mahfud MD menyoroti isu konflik Myanmar yang masih terus berusaha diselesaikan ASEAN. Mahfud juga menyinggung masalah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di ASEAN.
Hal ini ia sampaikan saat pidato pembukaan di pertemuan ASEAN Political Security Community (APSC) Council Meeting di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9/2023).
“Secara internal, progres yang tidak signifikan di Myanmar meninggalkan ‘tanda negatif’ di ASEAN,” kata Mahfud dalam pidatonya, di ASEC.
“Pencapaian kami untuk mengimplementasi APSC Blueprint 2025 dibayangi oleh kurangnya progres dalam penyelesaian isu Myanmar,” lanjut dia.
Secara eksternal, Mahfud menuturkan, ketegangan dan persaingan geopolitik pun semakin meningkat.
“Dampak kemanusiaan dan sosial ekonomi dari perang antara Rusia dan Ukraina harus menjadi peringatan,” katanya.