New York, IDN Times – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, membeberkan sejumlah upaya yang dilakukan Indonesia terkait deradikalisasi mantan narapidana terorisme. Keterangan itu disampaikan dalam kegiatan sela Sidang Majelis Umum ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) pada Rabu (20/9/2023).
"Bagi Indonesia, rehabilitasi dan reintegrasi harus mencakup semua aspek, tidak hanya terbatas pada mantan narapidana teroris, tetapi juga harus memperkuat ketahanan masyarakat dan lingkungan yang menerima mereka,” kata Retno dalam forum Ministerial Plenary Meeting of the Global Counter-Terrorism Forum ke-13 (GCTF) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS).
GCTF merupakan forum utama di luar kerangka PBB yang membahas upaya kerja sama dan pertukaran informasi global terkait penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan. Retno hadir dalam kapasitasnya sebagai Co-Chair Countering Violent Extremism (CVE) Working Group (WG), yang telah menjabat sejak 2017 bersama Australia.