Jakarta, IDN Times - Pemerintah Montenegro menyebut Rusia terlibat di balik serangan siber yang menyerang sistem digital di negaranya pada Jumat (26/8/2022). Bahkan, mereka menyebut salah satu agensi milik Pemerintah Rusia terlibat dalam serangan siber besar ini dan melancarkan perang hybrid.
Pekan lalu, stabilitas politik Montenegro telah diguncang setelah PM Dritan Abazovic dilengserkan dalam sidang mosi tidak percaya. Pasalnya, ia disebut membuka pintu masuk bagi pengaruh Serbia dan Rusia di negaranya lewat otorisasi Gereja Ortodoks Serbia.