Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Serbia (unsplash.com/@thestefankostic)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Intelijen Serbia (BIA), Aleksandar Vulin, memutuskan mundur dari jabatannya pada Jumat (3/11/2023). Pejabat yang dikenal pro-Rusia itu menyalahkan Barat yang terus mengancamnya dan dikhawatirkan akan berdampak pada negara. 

Pada Juli lalu, Vulin telah mendapat sanksi individu dari Amerika Serikat (AS) karena diduga terlibat dalam sejumlah skandal korupsi. Ia pun menjadi pejabat publik pertama Serbia yang dijatuhkan sanksi oleh Washington dalam dua dekade terakhir. 

1. Vulin tidak akan membiarkan Serbia terdampak

Vulin yang merupakan mantan Menteri Dalam Negeri Serbia mengatakan bahwa kemundurannya agar AS dan Uni Eropa (UE) tidak ikut menjatuhkan sanksi kepada Serbia karena dirinya sudah disanksi. 

"Saya bukanlah penyebab ancaman dan tekanan kepada Serbia dan wilayah pengaruhnya. Namun, saya tidak akan membiarkan saya menjadi alasan atas ancaman kepada Serbia," terangnya. Maka dari itu, saya mengajukan pengunduran diri dari jabatan saya sebagai Kepala BIA," tutur Vulin, dikutip Balkan Insight.

"Sanksi telah ditetapkan kepada saya dan ini adalah bukti perjuangan saya untuk menyatukan rakyat Serbia. Namun, posisi sanksi kepada Serbia dan keberlanjutan posisi manajemen BIA akan menjadi bukti keserakahan saya," tambahnya. 

Vulin dikenal sebagai sebagai sosok yang pro-Rusia dan terus mempromosikan istilah 'Serbian World' atau Serbia dan wilayah pengaruhnya. Istilah tersebut mengambil dari 'Rusian World' yang dipopulerkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. 

2. Vucic sebut Vulin dijatuhi sanksi karena pro-Rusia

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di