Beirut melihat, demarkasi perbatasan maritim berpeluang membuka investasi asing, sehingga mampu memulihkan Lebanon dari krisis ekonomi.
Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengatakan masyarakat memiliki harapan besar bahwa negaranya akan menjadi negara penghasil gas.
Menurutnya, Lebanon membutuhkan waktu untuk mulai mengekstraksi gas. Cadangan gas di reservoir lepas pantainya juga belum terbukti.
Dia juga mengonfirmasi terkait laporan pemerintahan Lebanon, yang telah memberikan kendali sementara kepada perusahaan minyak asal Prancis atas blok gas lepas pantai yang sebelumnya disengketakan.
“Total Energies dan mitranya harus mulai bekerja di wilayah yang disepakati dengan pemerintah Lebanon, yaitu blok Nomor 9 di lapangan Qana,” katanya.
Dalam perjanjian tersebut, Israel menerima hak penuh dalam mengeksplorasi ladang Karish. Wilayah tersebut diperkirakan memiliki gas alam cadangan sebesar 68 meter kubik.
Pada gilirannya, Lebanon menerima hak penuh di ladang Qana, tetapi setuju untuk mengizinkan Israel untuk berbagi royalti melalui perjanjian sampingan dengan perusahaan Total Energies. Khususnya untuk bagian lapangan yang melampaui batas laut yang disepakati.