Dibui karena Melawan Duterte, Eks Menteri Hukum Filipina Dibebaskan

Jakarta, IDN Times - Leila de Lima, mantan senator dan menteri kehakiman Filipina yang telah dipenjara lebih dari enam tahun setelah dituduh terlibat dalam kasus narkoba, telah dibebaskan pada Senin (13/11/2023). Pembebasan itu diberikan setelah membayar jaminan sebesar 300 ribu peso (Rp84 juta) dan mendapatkan dari pihak terkait.
De Lima telah menghadapi berbagai dakwaan pada 2017 setelah meluncurkan penyelidikan terhadap tindakan keras mantan Presiden Rodrigo Duterte dalam memberantas narkoba, yang dianggap telah melanggar kemanusiaan. Namun, De Lima justru dituduh menerima bayaran dari gembong narkoba yang dipenjara.
1. Pengadilan membatalkan dua kasus
Dilansir Reuters, pengadilan telah membatalkan dua dari tiga kasus terhadap De Lima, dan dia telah meminta jaminan dalam satu kasus yang tertunda karena alasan kesehatan.
“Akhirnya bebas. Meski memakan waktu terlalu lama, saya tidak pernah kehilangan keyakinan bahwa kebebasan saya yang tak terhindarkan akan datang,” kata De Lima.
Duterte menuduh De Lima berkolusi dengan geng narkoba saat dia menjadi menteri kehakiman, yang berujung pada tuduhan konspirasi perdagangan narkotika.
Salvador Panelo, mantan penasihat hukum presiden Duterte, mengatakan jaksa dapat mengajukan banding atas jaminan tersebut ke pengadilan yang lebih tinggi. Mereka juga bisa memberikan bukti baru untuk dijadikan alasan untuk menjatuhkan hukuman.
De Lima selalu menegaskan tuduhan terhadapnya tidak berdasar dan bermotif politik.