Dugaan gagal ginjal yang berakibat fatal karena sirup parasetamol itu dicurigai oleh para dokter setelah melihat kasusnya terus mengalami peningkatan. Namun, penyakit itu juga disebut tidak hanya memiliki penyebab tunggal.
Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa bukti menunjukkan bukan parasetamol melainkan sumber infeksi seperti air yang tercemar.
"Ini sangat tidak biasa karena hanya terbatas pada satu kelompok umur. Biasanya Anda melihat kelompok umur yang berbeda terpengaruh. Itulah sebabnya kami mencoba menyelidiki semuanya," kata Sharmila Lareef-Jah, spesialis pencegahan penyakit di WHO di Gambia, dikutip Reuters.
Selain parasetamol, penyakit lain diduga juga menjadi penyebabnya seperti bakteri E. coli. Ini karena hujan lebat yang menyebabkan banjir di Gambia dalam beberapa pekan terakhir dan penggunaan jamban terbuka dan sumur air minum terbuka.
Meski belum diketahui apa penyebab pasti yang membuat anak-anak mengalami gagal ginjal, otoritas kesehatan sejauh ini tidak dapat menyelamatkan sebagian besar pasien.
"Sebagian besar wilayah negara (Gambia) tidak memiliki fasilitas untuk dapat merawat anak-anak yang memiliki stadium penyakit tersebut. Bahkan di pusat-pusat terbaik, tingkat kematian biasanya tinggi," kata Lareef-Jah.