Addis Ababa, IDN Times – Konflik mematikan Ethiopia belum sepenuhnya tuntas meskipun ibukota Tigray, Mekelle, telah ditaklukkan oleh militer federal. Konflik antara pemerintah federal Ethiopia dengan pemerintah regional Tigray sejak awal telah ditakutkan berada di bawah bayang-bayang konflik Etnis.
Ethiopia adalah negara terpadat kedua di Afrika. Negara tersebut terdiri lebih dari 80 etnis. Selama puluhan tahun, etnis Tigrayan dengan pasukannya yang bernama Tigrayan People’s Liberation Front (TPLF) telah menguasai Ethiopia.
Namun sejak 2018, ketika Perdana Menteri Abiy Ahmed berkuasa, posisi Tigrayan mulai tersingkir. Banyak pejabat Tigrayan yang duduk di posisi-posisi strategis dipenjarakan karena tuduhan korupsi masa lalu mereka.
Saat ini, meskipun perang antara militer federal dengan TPLF telah mereda, akan tetapi di beberapa tempat baku tembak masih kadang terjadi. Konflik melebar dibawah bayang-bayang etnis saat ketegangan dan kondisi tidak aman terjadi di beberapa wilayah.
Pada hari Rabu, 23 Desember 2020, ketika fajar belum menyingsing, sekelompok orang bersenjata telah membunuh orang-orang di wilayah Benishangul-Gumuz, sebuah wilayah di barat Ethiopia.