Pemimpin kelompok penelitian yang dikerjakan Giammarai, Gunhild Hoogensen Gjoerv mengatakan bahwa ia pertama kali datang ke Tromsoe pada Desember 2021. Ia tiba sebagai seorang peneliti tamu yang tidak dibayar tapi baru saja menyelesaikan S2 di University of Calgary, Kanada.
"Dia pertama kali menghubungi saya pada musim gugur tahun lalu. Kami menilainya seperti halnya kami menilai peneliti lainnya. Salah satu orang yang merkomendasikannya adalah profesor yang saya kenal betul di Kanada," tutur Gjoerv, dikutip dari Reuters.
"Dia adalah orang yang penyayang dan sangat baik dalam menjalankan tugasnya. Kami tidak punya alasan untuk mencurigai dia melakukan hal yang aneh dari apa yang dikerjakannya sebelumnya."
Dilaporkan CBC News, Gjoerv mengatakan bahwa ia tidak berpikir Giammaria memiliki akses terkait informasi yang disebutkan oleh otoritas Norwegia.
"Dia juga dapat menggunakan komputer pada umumnya di kantor kami. Apabila dia memang sangat ahli di bidang teknologi, maka kami tidak dapat langsung mengatakan bahwa dia memiliki akses langsung terhadap informasi tersebut," tambahnya.