Jakarta, IDN Times - Dua WNI kini sedang diburu oleh otoritas di Davao, Filipina Selatan karena diduga terlibat aksi pengeboman yang telah menewaskan puluhan jiwa. Kedua WNI itu diketahui bernama Andi Baso dan Cici Rezki Fantasya.
Dalam poster pengumuman yang diunggah oleh otoritas Davao ke akun media sosialnya pada Sabtu, 29 Agustus 2020 lalu, Andi disebut terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Kota Jolo pada 24 Agustus 2020 yang menewaskan 14 orang, termasuk enam warga sipil. Sedangkan, Cici disebut terlibat dalam aksi pengeboman di Gunung Carmel, Jolo pada 27 Januari 2019 yang menewaskan 22 orang.
Oleh otoritas Davao, kedua WNI itu disebut sebagai pelaku pengeboman bunuh diri. Keduanya diburu bersama dengan satu warga Filipina lainnya yakni Mundi Sawadjaan yang menjadi pimpinan subkelompok militan Abu Sayaff. Bahkan, otoritas Davao menawarkan sejumlah uang bila publik memberikan informasi valid mengenai keberadaan Andi dan Mundi. Masing-masing kepala mereka dihargai 3 juta peso atau setara Rp904,1 juta.
Apa tanggapan Kementerian Luar Negeri mengenai dua WNI yang tengah diburu oleh otoritas Filipina itu?