Jakarta, IDN Times - Pemimpin junta militer Mali, Assimi Goita, mengatakan pada Senin (10/1/2022) bahwa ia tetap terbuka untuk berdialog dengan Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) setelah mereka menjatuhkan sanksi kepada Bamako karena pemilihan yang tertunda.
Setelah berbulan-bulan terjadi ketegangan politik, ECOWAS pada Minggu setuju untuk menutup perbatasan dengan negara bagian Sahel dan memberlakukan embargo perdagangan. Keputusan itu didukung pada hari Senin oleh Prancis, mantan penjajah Mali, di Dewan Keamanan PBB.
"Bahkan jika kita menyesali sifat tidak sah, ilegal dan tidak manusiawi dari keputusan tertentu, Mali tetap terbuka untuk berdialog dengan Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat untuk menemukan konsensus," kata Goïta di TV pemerintah, dikutip dari France24.
Kendati begitu, Goita tidak memberikan kejelasan lebih lanjut terkait bagaimana rezimnya akan menanggapi sanksi yang ketat.