Upaya penggulingan pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan oleh sekelompok militer akhirnya telah berhasil digagalkan. Sebanyak 3.000 tentara yang diduga terlibat upaya kudeta militer juga telah ditangkap Pemerintah Turki.
Dilansir Reuters.com, sejumlah tentara yang ditangkap atas tuduhan kudeta mengaku tidak tahu bahwa mereka berupaya mendongkel kekuasaan Erdogan. Para tentara mengaku mengira sedang melakukan latihan militer. Namun, mereka baru saja menyadari apa yang terjadi saat dihadang masyarakat yang menolak kudeta.
Sebelumnya, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim melaporkan bahwa sebanyak 2.893 prajurit dan perwira telah ditahan atas dugaan upaya kudeta. Sebanyak 678 tentara dan 10 perwira yang dipimpin seorang kolonel juga ditahan saat berusaha menguasai Bandara Internasional Ataturk.
Aksi ini telah menelan korban sebanyak 265 orang tewas dalam upaya kudeta yang digagalkan dalam semalam itu, 104 korban yang termasuk di dalamnya adalah pendukung kudeta. Adapun 1.440 orang terluka di ibu kota Ankara dan Istanbul.
Turki menuding Fethullah Gulen (75), seorang ulama Turki yang menetap di Amerika, sebagai dalang upaya kudeta. Gulen dahulu adalah sekutu dekat Presiden Recep Tayyip Erdogan. Namun, keduanya berseberangan pandangan dalam beberapa tahun terakhir usai Erdogan mencurigai Gulen akan menggulingkannya dari kekuasaan.
Namun, tuduhan ini disangkal oleh Gulen dalam pernyataannya yang mengatakan bahwa dirinya mengutuk sekeras-kerasnya percobaan kudeta di Turki. Dia juga mendoakan Turki serta rakyatnya supaya situasi ini dapat diselesaikan dengan cepat dan aman.