Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Denmark. (Håkan Dahlström from Malmö, Sweden, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
Bendera Denmark. (Håkan Dahlström from Malmö, Sweden, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, mengumumkan pembelian ratusan ranjau laut dan rencana membeli 21 kapal patroli serta 4 kapal khusus.
  • Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen berencana berkunjung ke Greenland untuk bertemu pemegang pemerintahan dan menghormati penanganan tekanan AS.
  • PM Greenland, Jens-Frederik Nielsen menyatakan bahwa Greenland hanya dimiliki oleh rakyatnya sendiri, menolak aneksasi dari Presiden AS Donald Trump.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, pada Senin (31/3/2025), mengumumkan pembelian ratusan ranjau laut. Langkah ini sebagai bentuk upaya meningkatkan pertahanan di Denmark dan Greenland. 

Ia mengungkapkan rencana itu dalam acara peresmian fasilitas drone militer di Bandara Odense. Tak hanya itu, Denmark juga berencana membeli 21 kapal patroli dan 4 kapal khusus untuk perlindungan lingkungan. 

Pernyataan ini disampaikan menyusul kritik dari Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), JD Vance saat berkunjung ke Pituffik, Greenland. Ia pun menuding Denmark tidak menggalakkan investasi keamanan dan kesejahteraan masyarakat di Greenland. 

1. PM Denmark akan berkunjung ke Greenland

Selain peningkatan pertahanan, Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen berencana untuk berkunjung ke Greenland pada Rabu (2/4/2025) hingga Jumat (4/4/2025). 

"Greenland telah melalui proses demokrasi yang kuat dan sudah membentuk pemerintahan. Ini penting bagi saya untuk berkunjung sesegera mungkin dan bertemu dengan pemegang pemerintahan di Naalakkersuisut," terang Frederiksen dilansir The Local

Frederiksen mengungkapkan penghormatan kepada pemerintah Greenland dalam menangani tekanan dari AS. Ia mengklaim situasi saat ini harus diselesaikan lewat persatuan oleh berbagai partai politik di Greenland dan Denmark. 

Ia menyebut kritik Vance terhadap Denmark tidaklah akurat. Ia mengatakan bahwa Denmark selalu menjadi sekutu terdekat AS di tengah situasi sulit sekalipun. 

2. PM Greenland sebut AS tidak akan rebut wilayahnya

PM Greenland, Jens-Frederik Nielsen mengatakan bahwa AS tidak akan mengambil alih Greenland. Ia menyebut, Greenland hanya dimiliki oleh rakyat Greenland sendiri. 

"Kami tidak dimiliki oleh orang lain dan hanya dimiliki oleh orang yang tinggal di dalamnya. Maka dari itu, rakyat Greenland yang akan menentukan nasibnya sendiri di masa sekarang dan masa yang akan datang," tutur Nielsen dikutip Deutsche Welle

Sementara itu, Nielsen sudah terpilih sebagai pemimpin di Greenland pada 11 Maret 2025. Dalam kampanyenya, ia harus menghadapi tekanan dan ancaman aneksasi dari Presiden AS, Donald Trump. 

3. Denmark tolak tuduhan dari AS soal keamanan di Greenland

Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen menyatakan bahwa Denmark terbuka akan kritikan. Namun, menolak pernyataan dari AS terkait dengan tuduhan lemahnya pertahanan di Greenland. 

"Ini bukan mengenai bagaimana Anda berbicara dengan sekutu terdekat. Saya melihat bahwa Denmark dan AS adalah sekutu terdekat," ungkapnya.

Pada hari yang sama, ratusan warga memprotes di depan Kedutaan Besar AS di Kopenhagen. Sejumlah warga membawa spanduk yang bertuliskan "Trump/Putin mencuri teritori negara lain" dan sejumlah spanduk lainnya. 

Pada Januari 2025, Denmark sudah meningkatkan anggaran keamanan di Arktik. Nilai investasinya sebesar 2 miliar dolar AS (Rp33,1 triliun). 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team