Dikritik, Bangladesh Tetap Relokasi Pengungsi Rohingya

Dhaka, IDN Times - Meski dikritik kelompok hak asasi manusia, pemerintah Bangladesh tetap memindahkan sekitar 2.000 hingga 3.000 pengungsi pekan ini. Terletak di Teluk Benggala, Pulau Bhasan Char sebagai tujuan relokasi disebut kerap dilanda banjir dan amuk badai tiap tahun.
"Kemungkinan besar, mereka akan dibawa ke Chittagong besok (Kamis 28/1/2021), baru berangkat ke Bhasan Char keesokan harinya (Jumat 29/1/2021)," ungkap Komodor Angkatan Laut Bangladesh, Abdullah Al Mamun Chowdhury, seperti dikutip Reuters pada Rabu (27/1/2021).
"Terakhir kali kami menyiapkan tempat untuk 700 hingga 1.000 orang. Tapi akhirnya lebih dari 1.800 pengungsi Rohingya pindah ke sana. Mereka direlokasi lebih dulu kemudian memanggil kerabat dan teman mereka. Itu sebabnya makin banyak yang pergi ke pulau tersebut," lanjut Chowdury.
1. Pulau Bhasan Char, tempat relokasi pengungsi Rohingya, ditargetkan bisa menampung 100 ribu orang
Berjarak 39,9 kilometer dari kota pelabuhan Chittagong, para pengungsi diangkut ke Bhasan Char menggunakan kapal AL Bangladesh dan mengarungi laut selama tiga jam. Pulau yang baru muncul pada tahun 2006 itu tercipta dari endapan lanau (tanah atau butiran penyusun tanah/batuan) kiriman Pegunungan Himalaya.
Dilansir EFE, pulau yang juga dikenal sebagai Char Piya itu memiliki luas 60 kilometer persegi. Saat proyek relokasi pengungsi Rohingya diteken pada 26 Januari 2017, Bangladesh berusaha menepis selentingan miring dengan pembangunan fasilitas pendukung di sekeliling pulau.
Selain pemukiman berkapasitas 100 ribu orang, turut pula dibangun tanggul setinggi 2 meter dengan panjang 12 kilometer sebagai pelindung pulau dari terjangan badai. Ada juga pusat pemantauan badai, rumah sakit, pos polisi serta 120 tempat perlindungan saat badai. Proses relokasi sendiri dimulai sejak November 2019.