Warga mengantri saat mereka menunggu bus di dekat stasiun MTR Kwun Tong yang ditutup setelah perusakan oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah, di Hong Kong, pada 9 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha
Identitas developer HKmap.live sendiri masih menjadi misteri. Dari sebuah cuitan yang ditulis developer, Apple sebelumnya diketahui tidak mau aplikasi tersebut ada di App Store. Argumen mereka adalah HKmap.live "berisi konten—atau memfasilitasi, memungkinkan dan mendorong suatu aktivitas—yang tidak sah".
Selain itu, menurut Apple, HKmap.live juga "mengizinkan pengguna untuk menghindari penegak hukum". Developer sendiri membela diri dengan mengatakan bahwa aplikasinya digunakan untuk memberi informasi dan "tidak mendorong aktivitas ilegal". Apple berubah pikiran.
Pada 4 Oktober, Apple memutuskan untuk menyetujui HKmap.live ada di App Store. Sehari setelahnya, warga Hong Kong sudah bisa mengunduhnya. Pengguna bisa saling membagi informasi tentang keberadaan polisi yang disimbolkan dengan emoji anjing. Ini merupakan cemoohan oleh demonstran kepada polisi selama unjuk rasa berlangsung.