Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pengungsi Palestina (pixabay.com/hosnysalah)
ilustrasi pengungsi Palestina (pixabay.com/hosnysalah)

Jakarta, IDN Times - Puluhan warga Gaza menjarah truk-truk bantuan di daerah Rafah, yang berdekatan dengan perbatasan Mesir pada Minggu (17/12/2023). Situasi tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya krisis kemanusiaan di Gaza setelah lebih dari dua bulan perang.

Truk-truk tersebut dikepung setelah melewati penyeberangan Rafah dengan Mesir. Sejumlah pria terlihat melompat ke atas truk dan melemparkan kotak berisi makanan dan persediaan lainnya kepada banyak orang di bawah. Beberapa truk tampak dikawal oleh orang-orang bertopeng yang membawa tongkat.

“Situasi kemanusiaan menjadi sangat menyedihkan, tidak hanya bagi penduduk kota Rafah tetapi juga bagi satu juta warga Palestina yang mengungsi di sini yang kelaparan, haus, dan trauma seiring dengan berlanjutnya perang,” kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Rafah .

Mahmoud mengatakan, jumlah bantuan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga Palestina, sehingga memaksa mereka memasuki mode bertahan hidup.

“Masyarakat tidak punya apa-apa–tanpa rumah, tanpa akses terhadap makanan, tanpa air dan tanpa pasokan medis. Jadi, pemandangan di penyeberangan Rafah adalah respons alami: Ketika orang mati kelaparan, ketika mereka lapar, inilah yang akan kita lihat terjadi."

1. Setengah penduduk Gaza mengalami kelaparan

Philippe Lazzarini, kepala badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), yang mengunjungi Gaza baru-baru ini, mengatakan bahwa penduduk di wilayah tersebut tidak pernah mengalami kelaparan seperti ini, meskipun memiliki sejarah penderitaan yang panjang di bawah pengepungan Israel.

“Saya melihat dengan mata kepala sendiri bahwa masyarakat Rafah mulai memutuskan untuk mengambil makanan langsung dari truk karena putus asa dan langsung memakan apa yang mereka ambil dari truk,” kata Lazzarini pada Kamis (14/12/2023).

Pada hari yang sama, Carl Skau, wakil kepala Program Pangan Dunia (WFP) membenarkan bahwa hampir separuh penduduk Gaza kelaparan, dan tidak tahu dari mana mereka akan mendapatkan makanan selanjutnya.

Menurut WFP, setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza mengalami kelaparan akibat meluasnya serangan militer Israel di bagian selatan wilayah tersebut dan terputusnya akses bantuan.

Jumlah bantuan yang masuk melalui penyeberangan Rafah masih hanya sebagian kecil dari jumlah biasa sebelum konflik. Bantuan yang masuk juga berjalan lambat akibat lamanya pemeriksaan truk.

2. Rafah menampung sekitar 85 persen pengungsi

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di