Laut China Selatan (Asia Maritime Transparency Initiative/CSIS)
Kemlu Filipina mengatakan tindakan penjaga pantai jelas merupakan pelanggaran yurisdiksi maritim Filipina.
Dilansir dari ANTARA, Selasa (31/5/2022), Filipina tidak mengatakan mengapa pihaknya menunggu lebih dari sebulan untuk berkomentar terkait insiden itu.
Protes itu menunjukkan tantangan yang akan dihadapi Ferdinand Marcos sebagai presiden terpilih Filipina, yang berencana menjalin hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan China tetapi tidak menyerah pada provokasi pelanggaran hukum di laut.
Marcos pekan lalu mengatakan dia akan mempertahankan wilayah berdaulat dan menentang perambahan China. Hal itu dikatakan Marcos setelah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas peningkatan hubungan bilateral.
Filipina dan China secara historis memiliki hubungan sulit yang dipicu oleh klaim teritorial Beijing serta perilaku penjaga pantai dan armada penangkap ikannya di Laut China Selatan.