Dalam laporannya, komando Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa pesawat nirawak Shahed-136 juga telah digunakan Rusia untuk menyerang kota-kota selatan seperti Odessa dan Mykolaiv. Senjata itu digunakan Rusia untuk menargetkan wilayah Ukraina yang jauh dari garis pertempuran utama.
"Bahkan jika Rusia tahu mereka tidak akan merebut Odesa, mereka ingin mempertahankan tekanan psikologis di kamp yang berlawanan dan menjelaskan bahwa perang akan terus berlanjut, termasuk untuk penduduk sipil," kata Jenderal Dominique Trinquand, mantan kepala organisasi misi militer Prancis untuk PBB, dikutip France24.
Nataliya Gumenyuk, juru bicara komando militer Ukraina, menyebut pesawat nirawak kamikaze Shahed-136 memiliki efektivitas buruk dan berisik. Tapi, senjata itu cepat dan sulit dilacak radar.
"Mereka cepat dan tetap (terbang) rendah, sehingga sulit untuk mendeteksi mereka cukup dini dari (sistem) pertahanan anti-pesawat untuk menghancurkan mereka," kata Trinquand.