Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kartun editorial berjudul Gargantua (commons.wikimedia.org/Honoré Daumier)

Kartun politik atau kartun editorial adalah kartun yang paling menarik dan jenaka bagi kebanyakan orang. Siapa pun bisa mengolok-olok penguasa dengan cara yang lucu dan bisa saja mendapatkan keuntungan dari karya seni tersebut. Namun, karya kartun politik ini juga sangat berbahaya dan sensitif.

Karya kartun politik yang menyindir penguasa tertentu bisa mengundang kemarahan. Banyak pihak yang mungkin tidak setuju dengan kartun politik tersebut. Bahkan, ada saja pihak yang menganggapnya "terlalu berlebihan". Berikut ini adalah kartunis editorial yang kehilangan pekerjaannya karena karya kartun politik yang mereka buat. Beberapa dari mereka lolos dari jeratan hukum, tergantung pada undang-undang pemerintah seputar kebebasan berpendapat. Namun, ada juga kartunis yang diserang, bahkan dijebloskan ke penjara karena karya mereka yang menyindir pemerintah.

1.Gargantua karya Honore Daumier

kartun editorial berjudul Gargantua (commons.wikimedia.org/Honoré Daumier)

Honoré Daumier adalah seorang litografer (pembuat karya seni untuk majalah atau surat kabar) yang karyanya berubah menjadi politis pada usia 20 tahunan. Kartunnya yang berjudul Gargantua pada 1831 menjadi perbincangan hangat dalam sejarah. Apa, ya, kira-kira isi pesan dari gambar kartun politiknya ini?

Jadi, ada ketegangan antarkelas di Prancis pada saat itu. Kartun politik Gargantua menggambarkan Raja Louis Philippe sebagai raksasa yang memakan pajak dari para petani dengan sangat rakus. Nafsu makannya seakan tak ada habisnya. Akan tetapi, singgasana yang dia duduki digambarkan mirip dengan toilet. Dari bawahnya muncul kontrak-kontrak yang diambil oleh pejabat-pejabat lain.

Seperti halnya yang dijelaskan The New Yorker, Gargantua sebenarnya tidak diterbitkan di surat kabar, tapi dijual langsung oleh Daumier kepada pembaca. Sayangnya, Daumier dijebloskan ke penjara selama 5 bulan karena karyanya ini. Namun, dia terus menggambar karya politik setelah bebas dari masa hukumannya.

Meskipun begitu, Daumier lebih suka melukis ketimbang membuat kartun politik. Bahkan, master sekelas Monet menyukai karya lukisannya. Sebagian besar karya lukisannya adalah lukisan impresionis tentang orang-orang yang menjalani kehidupan dan pekerjaan mereka.

2. Rob Rogers yang kartunnya menyindir Donald Trump

Editorial Team

Tonton lebih seru di