Menlu RI Retno Marsudi sampaikan pandangannya di SDG Summit 2023 (IDN Times/Vanny El Rahman)
Ada tiga hal yang sudah Indonesia lakukan untuk Afghanistan. Pertama, mendistribusikan bantuan kemanusiaan. Secara khusus, Retno menyebut pengiriman bantuan 10 juta dosis vaksin polio buatan Biofarma ke Afghanistan.
Kedua, Indonesia juga aktif memberikan pelatihan kepada perempuan Afghanistan, termasuk beasiswa pendidikan. Pada konteks ini, Indonesia juga menggandeng negara mitra untuk mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan di negara tersebut.
Tahun lalu, Indonesia bersama Qatar menyelenggarakan International Conference on Afghan Women Education (ICAWE) di Bali. Pada November 2023, konfernsi tersebut akan digelar untuk kedua kalinya.
“Memang masalahnya adalah bagaimana kita mengimplementasikan dukungan dan komitmen-komitmen tersebut, karena menghadapi kesulitan policy yang menghambat akses perempuan terhadap pendidikan,” kata Retno.
Terakhir, sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, Retno ingin ulama Indonesia terlibat aktif untuk mewujudkan moderasi beragama di Afghanistan.
“Indonesia sangat aktif melakukan komunikasi antarulama. Kita berbagi best practices kepada ulama Afghanistan tentang pendidikan inklusif bagi perempuan. Dan baru-baru ini, ulama Indonesia menjadi bagian dari ulama OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) yang berkunjung ke Afghanistan,” kata dia.
Sebagai penutup, Retno menegaskan bahwa tidak ada alasan politik apapun yang membenarkan penindasan terhadap HAM.
“Politik tidak boleh menjadi penghalang, karena di atas politik ada kemanusiaan, dan kita harus mementingkan kemanusiaan. Dan kontribusi Indonesia terhadap isu Afghanistan sangat diapresiasi oleh dunia, termasuk para perempuan Afghanistan. Karena mereka menilai bahwa Indonesia merupakan contoh yang baik bagi sebuah negara muslim,” beber Retno.