Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen termasuk dekrit yang mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai entitas independen dalam sebuah upacara di Moskow, Rusia, Senin (22/2/2022). ANTARA FOTO/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS/aww/sad.
Pengunduran diri ini merupakan protes langka dari seorang diplomat Rusia karena perbedaan pendapat, terutama dalam narasi perang Moskow.
“Mereka yang merencanakan perang ini hanya menginginkan satu hal, untuk tetap berkuasa selamanya. Menikmati kekuatan tak terbatas dan imunitas penuh,” ujar Bondarev.
Bahkan, Bondarev mengkritik Kementerian Luar Negeri Rusia yang sudah tidak lagi berada di jalur diplomasi, melainkan penghasutan perang.
“Saat ini, Kemlu bukan soal diplomasi. Ini semua tentang penghasutan perang, kebohongan, dan kebencian,” tambahnya.
Diplomat itu mengatakan bahwa ia belum menerima reaksi dari pejabat Rusia.