Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi protes perubahan iklim (pexels.com/Markus Spiske)

Jakarta, IDN Times - Beberapa hari ini baik itu di kanal berita hingga media sosial dibanjiri dengan berita tentang serangan Rusia yang dikomandoi oleh Presiden mereka Vladimir Putin. Kabar pun beragam mulai dari kondisi terkini kisruh hingga korban jiwa yang berjatuhan.

Viralnya serangan Rusia disebabkan karena banyaknya kepentingan yang terlibat serta konflik mengakibatkan dampak di berbagai dimensi masyarakat. Salah satu sektor yang terpengaruh serangan Rusia adalah lingkungan hidup.

Dilansir dari Yale Climate Connections, ketergantungan dunia pada ekspor bahan bakar dan energi menjadi penyebab Rusia berani melakukan serangan. Meski Rusia bukan anggota Uni Eropa, tetapi ekspor bahan bakar masih menjadi komoditi utama negara lain.

Perang ini seolah membuka realitas bahwa dunia masih tergantung pada bahan bakar fosil. Hal inilah yang membuat para pemerhati  lingkungan hidup geram dengan kisruh ini karena menghambat pergantian dari bahan bakar fosil ke energi ramah lingkungan.

Di bawah ini adalah reaksi pemerhati lingkungan serta dampak apa saja yang ditimbulkan invasi ini pada gerakan climate change.

1. Laporan IPCC terkait isu perubahan iklim

ilustrasi kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa (pixabay.com/Marre Krisu)

Dilansir dari POLITICO, pada Senin (28/2), Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengeluarkan laporan utama pada kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memaparkan tentang dampak perubahan iklim yang sudah terasa pada kehidupan di dunia.

Dalam laporan tersebut, kisruh di Ukraina sangat berkaitan erat dengan perubahan iklim. Hal ini berkaitan dengan penyerangan yang dilakukan Rusia. Ketergantungan Eropa pada minyak dan gas alam Rusia menyebabkan konflik ini bisa terjadi. Hal tersebut dikarenakan hasil dari impor bisa Rusia gunakan untuk kebutuhan operasi militer.

Konflik ini juga dapat memperkeruh kondisi lingkungan. Ambil contoh Ukraina merupakan salah satu penghasil jagung terbesar di dunia. Namun, invasi yang terjadi membuat produksi terganggu sehingga dapat mengakibatkan kurangnya bahan makanan. Menipisnya produksi jagung Ukraina juga dapat memperluas bencana kelaparan terutama di Afrika.

2. Greta kecam langkah Putin yang lakukan agresi

Editorial Team