Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin. (instagram.com/sannamarin)
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin. (instagram.com/sannamarin)

Helsinki, IDN Times - Pemerintah Finlandia menarik kebijakan lockdown ketat yang hendak diterapkan pada beberapa wilayah. Bahkan meski sudah disetujui oleh perdana menteri tetapi kebijakan tersebut disebut ilegal oleh pihak Komite Konstitusional di Finlandia. 

Meskipun diketahui Finlandia menjadi salah satu negara yang tidak terlalu terdampak besar terhadap penularan COVID-19 di Eropa. Namun pemimpin Finlandia menyebut situasi negaranya begitu serius terkait COVID-19. 

1. Pemerintah cabut kebijakan lockdown ketat

Pada Rabu (31/03/2021) Pemerintah Finlandia akhirnya mencabut proposal penerapan kebijakan lockdown ketat di negaranya. Penarikan ini terkait dengan penolakan dari pihak komite hukum konstitusi setempat yang menganggap kebijakan tersebut ilegal untuk diterapkan. 

Melansir dari RT, bahkan dalam akun sosial media Twitter milik PM Finlandia Sanna Marin mengatakan bahwa, "Menanggapi opini dari Komite Konstitusional, proposal pembatasan sementara kebebasan pergerakan dan jaga jarak harus ditarik kembali dari Parlemen."

2. Kebijakan dianggap tidak jelas dan tidak sesuai aturan konstitusi

Situasi pertemuan dalam House of the Estates di Helsinki, Finlandia. (instagram.com/finnishgovernment)

Menurut Komite Konstitusional Parlemen mengatakan jika proposal tersebut bermaksud membatasi masyarakat dari rumahnya sendiri di area yang paling terdampak sangatlah tidak tepat. Bahkan bisa dikatakan kebijakan tersebut sangat tidak mengikuti aturan dari konstitusi. 

Ketua Komite Parlemen Antti Rinne mengatakan bahwa, "Ini tidak mungkin bagi penduduk untuk memprediksi apa yang dilarang, diperbolehkan dan tindakan yang dikenai hukuman."

Komite juga mengucapkan jika proposal harus dibenahi dan diubah untuk memberikan target yang tepat terhadap resiko penularan virus yang tinggi. Pembatasan tersebut seperti halnya, pembatasan pertemuan secara massal dan mengurangi pembukaan tempat-tempat umum, dilansir dari The West

3. Pemerintah mengkhawatirkan situasi pandemik di Finlandia

Situasi kota Helsinki saat pandemik COVID-19. (instagram.com/melaniemoon)

Pada minggu lalu, Pemerintah Finlandia sudah mengajukan proposal lockdown untuk membatasi penduduk di lima kota besar, termasuk ibukota Helsinki. Kebijakan tersebut hanya memperbolehkan masyarakat untuk meninggalkan rumahnya dengan alasan tertentu untuk mengurangi infeksi COVID-19 dan perawatan di rumah sakit. 

Atas kekalahan ini, PM Sanna Marin juga mengaku menerima penolakan ini dan menyebut bahwa situasi pandemik COVID-19 di Finlandia kini sedang dalam kondisi serius. Meskipun termasuk salah satu negara yang tidak terdampak besar penularan COVID-19 di Eropa. 

Diketahui hingga kini Finlandia sudah mencatatkan lebih dari 76.800 kasus COVID-19 dan hanya terdapat 820 korban jiwa. Bahkan sebelumnya pemerintah setempat sempat dipuji lantaran mampu merespon pandemi dengan baik, dikutip dari Sputnik News

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm