Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi banjir merendam bangunan. (Pexels.com/Pok Rie)
Ilustrasi banjir merendam bangunan. (Pexels.com/Pok Rie)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Libya, yang dipimpin Perdana Menteri (PM) interim Abdul Hamid Dbeibeh, mengumumkan darurat pada Senin (11/9/2023), karena diterpa badai Daniel. Badai membawa hujan lebat yang memicu banjir bandang.

Dbeibeh disebut telah memerintahkan pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan mendesak guna menghadapi dampak bencana tersebut. Dia juga memberi instruksi kepada semua kementerian dan tim penyelamat untuk turun tangan dan hati-hati.

Libya saat ini terpecah menjadi Libya Barat dan Timur. Osama Hamad yang memimpin Libya Timur, mengumumkan kota Derna sebagai zona bencana. Ini karena banjir meluas yang disebabkan badai Daniel, telah menyebabkan ratusan orang tewas dalam 48 jam terakhir.

1. Misi PBB di Libya terus memantau cuaca buruk yang melanda

ilustrasi (Unsplash.com/Jean Beller)

Badai Daniel yang sebelumnya dikabarkan menghantam Eropa, khususnya Yunani, kini menerpa Libya di Afrika Utara. Badai dari Mediterania itu mengamuk dan membawa hujan deras yang memicu terjadinya banjir. Jalanan di beberapa wilayah Libya menjadi sungai.

Sejauh ini, korban tewas akibat badai tersebut di Libya telah mencapai lebih dari 100 orang. Dilansir Middle East Monitor, misi PBB untuk Libya (UNSMIL), mengatakan pihaknya terus memantau dengan cermat keadaan darurat oleh cuaca buruk di Libya.

"Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga mereka yang kehilangan nyawa dan rasa duka kami untuk semua orang yang terkena dampak," kata UNSMIL.

Badai Daniel awalnya tiba di Libya Timur pada Minggu. Badai menghantam kota Benghazi, Bayda, Al-Marj, Soussa dan Derna. Laporan awal dampak badai tersebut menewaskan dua orang. Tapi jumlah korban tewas terus meningkat.

2. Korban tewas mencapai 150 orang

Pemerintah Libya Timur telah bergerak cepat untuk meluncurkan operasi penyelamatan. Mereka juga memberlakukan jam malam, meliburkan sekolah dan memerintahkan toko-toko untuk tutup.

"Setidaknya 150 orang tewas akibat banjir dan hujan lebat yang diakibatkan badai Daniel di Derna, wilayah Jabal al-Akhdar dan pinggiran Al-Marj," kata Mohamed Massoud, juru bicara pemerintah Libya Timur dikutip dari BBC.

Selain itu, tujuh personel militer Libya dilaporkan hilang selama upaya penyelamatan yang terus berlangsung.

Video rekaman yang beredar di media sosial, memperlihatkan air meluap di jalanan di pemukiman. Bahkan ada sebuah video yang memperlihatkan seorang pria terseret derasnya air.

3. Wilayah Libya Timur terdampak paling parah

Jumlah korban tewas akibat badai Daniel yang menerjang Libya belum bisa ditentukan. Ada kemungkinan jumlahnya bakal terus bertambah. Kota Derna di timur telah ditetapkan sebagai zona bencana. Kota itu yang terdampak paling parah.

Dilansir Associated Press, Bulan Sabit Merah Libya dalam keterangannya, kehilangan kontak dengan salah satu pekerjanya saat berupaya membantu keluarga yang terjebak di kota Bayda. Puluhan lainya dilaporkan hilang tersapu banjir.

Pusat dukungan darurat (EMSC) yang berbasis di Tripoli, Libya Barat, telah mengirim konvoi medis ke wilayah timur. Konvoi mencakup banyak dokter spesialis, pembantu medis, operator ambulans yang dilengkapi berbagai peralatan, perbekalan dan obat-obatan.

Koordinasi dengan EMSC wilayah timur telah dilakukan untuk membuat rencana aksi bersama guna melakukan respon cepat menghadapi situasi darurat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorPri Saja