Petro Poroshenko bersama dengan tentara Ukraina. (twitter.com/poroshenko)
Petro Poroshenko merupakan presiden pro-Barat pertama yang memimpin Ukraina sepanjang 2014-2019, usai terjadinya peristiwa Euromaidan. Selain itu, Partai European Solidarity yang berada di bawah naungannya adalah partai terbesar kedua di Ukraina, di bawah Partai Servant of the People.
Pada 2019, Volodymyr Zelenskyy berhasil mengalahkan Poroshenko dalam pemilihan presiden Ukraina. Kampanye presiden berusia 44 tahun itu soal progresnya untuk melawan korupsi yang merajalela dan membendung pengaruh oligarki sukses untuk merebut simpati warga Ukraina kala itu.
Sementara itu, Poroshenko dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Ukraina yang dijuluki dengan 'Chocolate King'. Hal itu lantaran ia memiliki perusahaan permen raksasa, Roshen, dan ia juga sudah mengekspansi bisnisnya sejak 1990-an, termasuk kepemilikan atas dermaga kapal dan saluran televisi.
Akan tetapi, ia dituding terlibat dalam kasus pengkhianatan sebab melakukan pembelian batu bara dari separatis di Donbass. Pasalnya, lewat perjanjian itu menunjukkan bahwa ia ikut berkontribusi terhadap pembiayaan perang kepada separatis pro-Rusia.